- Ilmu Pendidikan
- Ilmu Pendidikan Jasmani;
- Bahasa dan Kesusastraan Indonesia;
- Bahasa dan Kesusastraan Inggris;
- Sejarah Budaya;
- Pasti Alam;
- Ekonomi dan Hukum Negara; dan
- Balai Penelitian Pendidikan.


Villa Isola Sekarang
Villa Isola Sekarang
Politeknik Akmb Bandung adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang terdapat di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Dewan Pembina YPT, secara ex-officio adalah Direksi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT. Telkom). IM Telkom didirikan sebagai bentuk tanggung jawab PT. Telkom untuk menjadi Good Corporate Citizenship yang ingin berkontribusi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
IM Telkom pada saat ini menyelenggarakan: 1 (satu) program pasca sarjana, 5 (lima) program strata-1, dan 1 (satu) program diploma-3. Kampus IM Telkom barada di 3 (tiga) lokasi, yaitu: kampus Gegerkalong, kampus Setiabudi, dan kampus Dayeuh Kolot. Ke-3 kampus tersebut berada di wilayah Bandung. Jumlah mahasiswa yang menempuh studi di IM Telkom pada tahun 2010 ini berkisar pada angka 5.000 mahasiswa aktif, yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia, ditambah dengan mahasiswa internasional dari beberapa negara asing.
1 Institut Teknologi Adityawarman, Bandung
2 Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung
3 Institut Teknologi Nasional, Bandung
4 Institut Teknologi Sains Bandung, Bandung
5 Institut Teknologi Telkom, Bandung
6 Institut Manajemen Telkom, Bandung
Universitas Gadjah Mada berada pada peringkat pertama perguruan tinggi terkemuka versi 4ICU.org. Pada daftar yang dirilis Januari 2013, peringkat kedua diduduki ITB dan disusul ITB.
Di tingkat Asia, Universitas Gadjah Mada menempati peringkat 53 dalam daftar 100. Pada ‘Top 100 Universities and College in Asia’ hanya tiga universitas di Indonesia yang masuk daftar, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) pada posisi 53, Institut Teknologi Bandung (ITB) 69, dan Universitas Indonesia (UI) 84.
Berikut daftar 30 perguruan tinggi top di Indonesia versi 4ICU.org:
1. Universitas Gadjah Mada,
2. Institut Teknologi Bandung,
3. Universitas Indonesia,
4. Universitas Brawijaya,
5. Universitas Gunadarma,
6. Institut Pertanian Bogor,
7. Universitas Diponegoro,
8. Universitas 11 Maret,
9. Universitas Pendidikan Indonesia
10. Institut Teknologi Sepuluh November,
11. Universitas Mercu Buana
12. Universitas Airlangga,
13. Universitas Padjajaran,
14. Universitas Islam Indonesia
15. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
16. Universitas Bina Nusantara
17. Universitas Sumatera Utara
18. Universitas Negeri Malang
19. Universitas Muhammadiyah Malang
20. Universitas Sriwijaya
21. Universitas Negeri Yogyakarta
22. Universitas Hasanuddin
23. Universitas Komputer Indonesia
24. Univesitas Kristen Petra
25. Universitas Udayana
26. Universitas Atma Jaya Jakarta
27. Universitas Ahmad Dahlan
28. Universitas Negeri Semarang
29. Universitas Lampung
30. Universitas Surabaya
Redaktur : Taufik Rachman |
Sumber: Republika.co.id
lp3i bandung kelas karyawan
Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung mengukuhkan Dr. Ir. H. Hadi Utoyo Moena M.Sc., MIHT sebagai Guru Besar Ilmu Geoteknologi, bertempat di Aula Kampus USB YPKP Bandung, Rabu (22/02). Hadi dikukuhkan sebagai guru besar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik USB-YPKP berdasarkan SK Mendiknas No 85197/A4.3/KP/2011 tertanggal 5 September 2011. Dalam orasi ilmiah pengukuhan yang berjudul Geoteknik Sebagai Ilmu Empirik Terapan Dalam Bidang Rekayasa Sipil, Hadi mengupas perkembangan ilmu geoteknik di Indonesia.
Menurut Hadi, ilmu geoteknik menjadi parameter desain struktur bawah seperti pondasi, basement, terowongan dan bangunan lainnya yang dirancang sesuai kemampuan tanah dan batuan dalam memikul beban bagian atas. “Persyaratan stabilitas desain pondasi bangunan harus dipenuhi untuk mendapatkan bangunan infrastruktur yang aman dan stabil yang berorientasi kepada keselamatan dan kenyamanan. Pondasi bangunan harus mampu bertahan dari ancaman air bawah tanah hingga ke kegempaan,” tuturnya.
Sudah banyak contoh kegagalan bangunan infrastruktur yang menyebabkan timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit, seperti kasus ambruknya Bendungan Situ Gintung hingga ke Jembatan Mahakam II di Kutai Kartanegara akhir November 2011 silam. “Kedua contoh kasus itu menunjukkan kegagalan geoteknik, dimana kemampuan tanah dan batuan tidak mampu memikul beban struktur di atasnya,” ucapnya.
Aliansi Pemuda, Mahasiswa, dan Pelajar Bandung Raya menyuarakan penolakan terhadap RUU Ormas. Mereka menggelar aksi di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (5/4/2013).
Sekitar 200 orang ikut dalam aksi itu. Massa berdiri menghadap ke jalan. Massa laki-laki ada di sebelah, perempuan di kanan, sedangkan mobil sebagai panggung orasi ada di tengah-tengah mereka.
Mereka membawa sejumlah poster dan spanduk berisi penolakan terhadap RUU Ormas, di antaranya ‘RUU Ormas Membungkam Sikap Kritis Masyarakat, Bukti Kemunafikan Demokrasi’ dan ‘RUU Ormas Membangkitkan Trauma Masyarakat Terhadap Otoritarianisme Gaya Orde Baru’.
Aksi teatrikal pun dilakukan. Empat pria berdiri di depan massa. Masing-masing memakai kertas di dada dengan tulisan ormas, gerakan mahasiswa, rakyat, dan pemerintah.
Dalam aksinya, pria yang memakai tulisan pemerintah mengikatkan tali terhadap tiga pria lainnya satu per satu di bagian leher. Itu sebagai simbol pengekangan terhadap ormas, gerakan mahasiswa, dan rakyat. Mulut tiga pria itu pun dilakban agar tidak bisa bicara.
“Kami menolak RUU Ormas yang berpotensi besar dijadikan alat oleh pemerintah untuk membungkam sikap kritis masyarakat,” kata Ipank Fatin Abdullah sebagai juru bicara massa.
Ia juga menilai RUU Ormas sebagai bukti nyata bahwa sistem demokrasi adalah ilusi yang membodohi. “Faktanya, penetapan azas tunggal adalah bentuk kemunafikan sempurna terhadap teori demokrasi, hasil pengkhianatan para penguasa untuk melanggengkan rezimnya,” tegasnya.
Mereka pun menyerukan kepada semua pihak untuk menolak tegas RUU Ormas, serta bersama-sama menegakkan kembalinya syariah dan khilafah.
Aksi tidak mengganggu lalu lintas. Puluhan polisi berjaga di sekitar lokasi. Sementara massa selain giliran orasi juga membagikan kertas berisi pernyataan sikap kepada pengendara yang melintas di lokasi.
Fakultas Ekonomi Universitas Sangga Buana YPKP menggelar pelatihan keterampilan dalam rangka pengabdian di lingkungan masyarakat. Universitas yang berkampus di Jalan PHH Mustofa no 68 Bandung itu memberikan materi pelatihan kepada sekiatr 50 orang ibu rumah tangga di TPA Miftahul Ilmi dan Al Fajaryang bertempat di RW 04 Dusun Dangdeur Desa Baginda Kecamatan Sumedang Selatan, Selasa (23/7). Pelatihan yang diberikan antara lain yakni membuat suvenir dan aksesoris dari barang bekas.
“Kami memberikan pelatihan ini dalam rangka pengabdian masyarakat, dalam kesempatan ini kami memberikan pelatihan mengenai pembuatan aksesoris dan pernak-pernik dari barang bekas,” ujar Dekan Fakultas Ekonomi, sekaligus penanggung jawab kegiatan, H. Dadang Saeful Hidayat SE.MM kepada Sumeks di acara tersebut.
Ia mengungkapkan, ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya yang juga memberikan penyuluhan terkait upaya peningkatan ekonomi bagi masyarakat setempat. Setelah dilakukan penelitian, maka warga Desa Baginda tersebut dinilai cocok untuk diberikan pelatihan yang berbasis ekonomi kreatif itu, dikarenakan minta masyarakat serta keuletannya dinilai sangat baik.
“Ini kedua kalinya kami datang kesini, kegiatan ini dinilai pas, karena ibu-ibu disini sangat antusias dan sangat ulet,” lanjut Dadang.
Rencananya, rangkaian pelatihan tersebut berlangsung selama enam bulan, terfokus pada peningkatan kemampuan masyarakat di bidang ekonomi. Pemanfaatan barang bekas dinilai selain menimbulkan kesan sederhana, akan tetapi menstimulan warga untuk berkreasi dan menciptakan peluang usaha yang ada.
“Kami memberikan pemahaman, bahwa tak selamanya narang bekas itu harus dibuang. Justru kami membuat mereka berfikir bahwa barang bekas bisa menjadi uang jika dimanfaatkan dengan baik. Nantinya kamipun akan membantu proses pemasaran untuk produk tersebut, karena katanya di Sumedang seniri masih terkendala masalah pemasaran, jadi kemungkinan nanti kami akan coba pasarkan di Bandung atau daerah lainya, “ lanjutnya.
Sekretaris Desa Baginda, Asep (38) mengungkapkan, ia sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan universitas dari Bandung itu, dan berharap bisa membawa manfaat bagi para warga khususnya dan umumnya bagi peningkatan kesejahteraan di Desa Baginda.
“Saya sangat mengapresiasi, tentunya kegiatan ini harus membawa efek fositif bagi semua pihak yang terlibat, “ harapnya.
Ia menambahkan pila, dalam waktu dekat akan diadakan juga kegiatan serupa yang melibatkan kaum laki-laki, tentunya dalam metode pelatihan yang berbeda. Di acara tersebut juga, Universits Sangga Buana memberikan bantuan kepada murid TPA berupa buku dan alat tulis. (asp)
Universitas Sangga Buana YPKP meluncurkan Training Center sebagai fasilitas baru yang bisa digunakan oleh mahasiswa universitas tersebut.
Rektor USB YPKP Asep Effendi mengatakan training center itu terdiri dari beberapa bidang pelatihan a.l pusat pengembangan akuntansi dan keuangan (PPAK), pusat budaya dan bahasa internasional, pendidikan dan pelatihan kompetensi dasar ekspor impor, dan sertifikasi perpajakan.
“Kami ingin memberikan keunggulan untuk lulusan USB YPKP. Misalnya, kompetensi itu bukan Cuma skill tapi juga bahasa, salah satunya bahasa Mandarin,” kata Asep kepada wartawan hari ini.
Dia mengatakan untuk bahasa tersebut, pihaknya sudah menjalani kerjasama dengan lembaga-lembaga budaya dan sain seperti Japan Foundation, Hanban China, Qatar Foundation, dan Asia Foundation.
“Hari ini kami juga menandatangani MoU dengan Heibe Noimal University dari China terkait dengan pengembangan bahasa Mandarin,” katanya.
Asep mengatakan Training Center yang melibatkan berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri ini juga menunjukkan bahwa USB YPKP siap go international.
“Kami ingin berprestasi tidak hanya di level nasional tapi juga internasional,” katanya.(yri)
Universitas Sangga Buana YPKP berhasil mengembangkan robot penutur garis dan alat pemantau cuaca mini. Pengembangan kedua teknologi itu dilakukan mahasiswa USB YPKP sebagai tugas akhir perkuliahan di Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro.
“Ini merupakan pengembanggan yang dilakukan mahasiswa kami sebagai tugas akhir untuk syarat kelulusan. Dua teknologi ini sebenarnya sudah ada di pasaran, hanya saja ada beberapa yang kita kembangkan, seperti modul dan displaynya” ujar Rektor USB YPKP, Dr. Asep Effendi, Kamis (18/7) di kampus USB YPKP Jalan Suci.
Robot penutur garis sederhana itu dikembangkan Riki Bagja mahasiswa semester akhir di jurusan Tenkik Eletronika. Riki berhasil membuat modul baru untuk robot penutur garis itu.
“Pada pengembangan apilikasinya nanti, robot ini bisa digunakan untuk pemantau CCTV bergerak di perkantoran atau di tempat lain” kata Riki.
Sementera itu alat pemantau cuaca mini dikembangkan oleh Hendrik Ridwan, yang membuat hardwere untuk penampil hasil pantauan cuca mini.
Nama Lengkap * | |
Email * | |
No Hp/Telepon * | |
Alamat Lengkap | |
Pertanyaan * | |
Universitas Katolik Parahyangan atau dikenal dengan Unpar adalah salah satu universitas swasta tertua di Indonesia yang terletak di kota Bandung. Kampus utamanya terletak di Jalan Ciumbuleuit, dan kampus lainnya terletak di Jalan Merdeka dan Jalan Nias. Sebelum memiliki gedung sendiri di Jalan Merdeka, juga pernah menggunakan gedung “Panti Budaya” , (sekarang menjadi Gedung Bank Indonesia yang baru) untuk kegiatan kuliahnya.
Unpar memiliki semboyan Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti yang berarti “Berdasarkan Ke Tuhanan Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan kepada Masyarakat”.
17 Januari, merupakan tonggak awal berdirinya sebuah perguruan tinggi yang sekarang dikenal dengan nama Universitas Katolik Parahyangan. Pada hari itu didirikan AKADEMI PERNIAGAAN oleh Keuskupan Bandung, sebagai hasil kerjasama antara uskup Bandung Mgr.P.M.Arntz,OSC. (alm) dengan uskup Bogor Mgr.Prof.Dr.N.J.C.Geise,OFM. (alm)
Pada Agustus 1955, Akademi Perniagaan ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Sosio – Ekonomi Parahyangan, sekarang FAKULTAS EKONOMI.
15 September, dibuka sebuah fakultas baru pada Perguruan Tinggi Sosio-Ekonomi tersebut diatas. fakultas baru ini adalah FAKULTAS HUKUM. Sejalan dengan itu, nama Perguruan Tinggi Sosio – Ekonomi Parahyangan diubah menjadi Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan.
31 Oktober, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, didirikan sebuah Yayasan, yang berstatus badan hukum, sebagai badan penyelenggara Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan.
Dibuka sebuah fakultas baru lagi, yaitu FAKULTAS TEKNIK, yang mempunyai dua jurusan yaitu Teknik Sipil dan Teknik Arsitektur.
Kembali didirikan sebuah fakultas baru, yaitu FAKULTAS SOSIAL POLITIK. Dengan demikian, maka Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan mempunyai empat fakultas : Ekonomi, Hukum, Teknik, Sospol. Pada tahun ini juga terbitlah Undang-undang Nomor 22 tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi, sehingga nama Perguruan Tinggi Katolik Parahyangan diganti menjadi UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN.
19 April, dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 50 tahun 1962, Universitas Katolik Parahyangan ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi yang berstatus disamakan dengan Perguruan Tinggi Negeri.
Perkembangan Universitas diutamakan bukan pada bertambahnya fakultas, melainkan pada peningkatan sarana dan prasarana ilmiah. Maka didirikan Lembaga Penyelidikan Ilmiah, untuk menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada umumnya.
Dengan berlakunya peraturan baru tentang akreditasi dan umur akreditasi di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka dengan Surat keputusan Menteri Nomor 027/0/1981, Universitas Katolik Parahyangan dikukuhkan kembali sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang disamakan, untuk jangka waktu tiga tahun.
1 Januari, penggabungan Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Suryagung Bumi ke dalam Universitas Katolik Parahyangan dengan nama FAKULTAS FILSAFAT dikukuhkan dengan Surat Keputusan KOPERTIS Wilayah IV nomor 515/KOP/IV/Q/82 tanggal 20 November 1982.
19 Oktober, Fakultas Filsafat disahkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Surat Keputusan Menteri Nomor 0446/0/1983 dengan nama Fakultas Filsafat, jurusan Agama dengan status terdaftar sampai tingkat sarjana.
20 Januari, Universitas Katolik Parahyangan dikukuhkan kembali sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang disamakan untuk jangka waktu lima tahun, dengan Surat Keputusan Menteri Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 040/0/1985. Selaras dengan isi surat keputusan tersebut, Fakultas Sosial Politik disesuaikan namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Demikian pula nama Lembaga Penyelidikan Ilmiah diubah menjadi Lembaga Penelitian, agar selaras dengan istilah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1980.
19 Mei, dalam rangka perubahan sistem penyelenggaraan pendidikan secara nasional, diterbitkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 380/0/1986 yang menetapkan status disamakan untuk jangka waktu tiga tahun.
1 September, status disamakan ditetapkan kembali untuk jangka waktu tiga tahun, dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0527/0/1989. 6 September, dengan Surat Keputusan Mendikbud Republik Indonesia Nomor 0560/0/1989, status Fakultas Filsafat ditingkatkan menjadi diakui untuk jangka waktu 4 tahun.
23 November, diresmikan Proyek NTA-58, yaitu proyek kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Belgia, dengan pelaksananya tiga pihak (Universitas Indonesia – Katholieke Universiteit Leuven dan Universitas Katolik Parahyangan) untuk menyelenggarakan pendidikan Pasca Sarjana S-2 (Magister) dalam bidang studi Ilmu Administrasi dan Ekonomi Perencanaan.
Pembukaan dua Fakultas baru mulai tahun akademik 1993/1994 yaitu Fakultas Teknologi Industri dengan dua jurusan (jurusan Teknik Industri dan jurusan Teknik Kimia) dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan dua jurusan (jurusan Matematika dan jurusan Fisika). Status terdaftar untuk kedua fakultas baru ini diperoleh melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34/D/O/1993 tanggal 20 April 1993.
3 Februari, dengan berlakunya peraturan baru bahwa Fakultas Hukum tidak lagi mengenal jurusan, tetapi lebih pada program kekhususan, maka dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62/DIKTI/Kep/1994 ditetapkan kembali status disamakan untuk program studi Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum UNPAR, yang berlaku untuk jangka waktu 3 tahun.
12 Mei, dibuka program Diploma III dengan status terdaftar diperoleh melalui Surat Keputusan Depdikbud No. 120/DIKTI/Kep/1995.
23 Juni, melalui Surat Keputusan Depdikbud No. 312/DIKTI/Kep/1995 dibuka program Magister pada Program Pasca Sarjana di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan.
8 Agustus, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No. 420/DIKTI/Kep/1996, dibuka Jurusan/program Studi Ilmu Komputer untuk jenjang S1 di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan dengan status terdaftar.
17 November, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 78/D/O/1997, tentang Hasil Akreditasi Program Studi untuk Program Sarjana di Perguruan Tinggi, maka Program Studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Akuntansi, Manajemen, Ilmu Hukum, Ilmu Administrasi Niaga, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Administrasi Negara, Teknik Arsitektur dan Teknik Sipil mendapat status Terakreditasi.
Tujuan penyelenggaraaan Universitas Katolik Parahyangan diungkapkan dalam bentuk lambang, yang bersemboyan “Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti”, yang berati berdasarkan Ketuhanan menuntut ilmu untuk dibaktikan kepada masyarakat.
Lambang terdiri atas :
Merupakan ungkapan bahwa pembina Universitas ini adalah keuskupan Bandung dan bahwa sejak saat pendiriaannya, universitas ini didukung oleh Ordo Salib Suci Bandung.
Melambangkan tahun, bulan dan tanggal kemerdekaan Indonesia
Melambangkan Tritunggal, yang merupakan ungkapan titik pusat iman Kristen pada Tuhan
Melambangkan semangat ketuhanan
Lambang filsafat Negara Indonesia, yaitu Pancasila
Warna lambang Gereja Katolik
Oleh karenanya, misi Universitas Katolik Parahyangan adalah pembentukan manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi dengan bidang keahlian khusus sesuai jurusan dan fakultasnya, agar dapat berperan serta dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia
Terpujilah Kau Mahamulya serta bijaksana,
Hadirlah di antara kami, Civitas Unika Parahyangan.
Trimalah karya kami, akal budi, tangan dan hati.
Persembahan pada Nusa Pertiwi, ba’ amal Pancasila Sakti.
Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti.
Sesanti Alma mater kami.
Dirgahayu Unika Parahyangan,
Dirgahayu, dirgahayu.
Program Studi Matematika berdiri tanggal 20 April 1993.Sejak 17 November 2005 berdasarkan surat keputusan nomor: 021/BAN-PT/Ak-IX/S1/XI/2005 memperoleh status terakreditasi A (Baik Sekali) untuk masa 5 tahun.
Program Studi Matematika Unpar memilih matematika terapan sebagai arah pengembangannya dengan fokus pada penerapan bidang Keuangan, Asuransi, dan Industri. info lebih lanjut http://home.unpar.ac.id/~math
Program Studi Magister Manajemen mempunyai 4 konsentrasi, yaitu:
Program Studi Magister Ilmu Hukum mempunyai 1 konsentrasi, yaitu:
Program Studi Magister Teknik Sipil mempunyai 7 konsentrasi, yaitu:
Program Studi Magister Arsitektur mempunyai 2 alur, yaitu:
Program Studi Magister Ilmu Sosial mempunyai 3 konsentrasi, yaitu:
Program Studi Magister Ilmu Teologi mempunyai 1 konsentrasi yaitu:
Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi mempunyai 3 konsentrasi, yaitu:
Program Studi Doktor Teknik Sipil mempunyai 4 konsentrasi, yaitu:
Terdapat 48 unit kegiatan mahasiswa, antara lain :
Sepak bola, catur, tenis, tenis meja, renang, sofbol, bulu tangkis, bola basket, bola voli, hockey, bridge, aerobik, selam.
Tae Kwon Do, Kempo, Kateda, Silat Pajajaran, Perisai Diri, Yudo, Karate, Wushu, Nampon, Sinar Teratai, Aikido, Ju Jit Su, Boxer, Kendo.
Kesenian tradisional daerah, grup vokal, sastra, serta teater.
Pada awalnya adalah sekelompok mahasiswa Fakultas Ekonomi Unpar yang mempunyai hobi mengadakan kegiatan pencint alam bersepakat untuk mendirikan sebuah organisasi yang akan menjadi sarana mereka untuk berpetualang ke alam bebas dan kegiatan-kegiatan yang bersifat mencintai alam.
Selanjutnya mereka mengadakan promosi mengajak teman-temannya untuk bergabubg dan berdirilah angkatan Pekik yang merupakan angkatan pertama hasil diklatsar Mahitala Unpar. Mengapa disebut Angkatan Pekik, konon mereka lah yang pertama memekikkan kata mahitala dalam setiap kesempatan diklatsar. Sejak saat itu, Mahitala terus aktif berkembang
Paduan Suara Mahasiswa Unpar, yang telah berdiri sejak tahun 1960-an, berhasil meraih kejuaraan pada taraf internasional, dengan keberhasilannya memenangkan pertandingan paduan suara di Eropa dan Asia beberapa kali.
unla bandung kelas karyawan
UN tingkat SMA dan sederajat berlangsung 15-17 April mendatang. “Tidak mungkin kunci jawaban bocor. Apalagi soal UN saat ini menggunakan barcode. Selain itu satu mata pelajaran itu ada 20 paket atau soal. Jelas sangat sulit kebocoran jawaban terjadi,” jelas Ketua FAGI Kota Bandung Iwan Hermawan kepada wartawan di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Rabu (3/4/2013).
Menurut Iwan, indikasi penipuan modus ini terungkap dua hari lalu setelah adanya pengakuan beberapa siswa di salah satu SMA negeri di Bandung. Mereka mengaku membayar kepada pihak yang mengiming-imingi sejenis kunci jawaban UN. Harga jualnya Rp 40 ribu untuk semua pelajaran diujikan.
“Sesuai perjanjian, siswa terlebih dahulu membayar uang muka 20 ribu rupiah. Sisa uang harus dilunasi seminggu sebelum pelaksanaan UN. Di sekolah itu para siswa sudah menyerahkan setengah uang yang terkumpul sebanyak delapan juta rupiah. Nah, sejenis kunci jawaban disebar via SMS atau pesan singkat beberapa jam sebelum UN,” tutur Iwan.
Iwan mengklaim FAGI langsung melakukan penelusuran. Ternyata, sambung dia, modus dan pola serupa terjadi di sejumlah SMA negeri lainnya. Namun harga jual variatif. Ada Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu. Berdasarkan pengakuan siswa, kata Iwan, rantai praktik penipuan ini diduga melibatkan pihak luar sekolah yang bersindikat.
“Hampir semua menyebut, penjualnya disinyalir oknum alumni sekolah yang berperan sebagai koordinator wilayah. Nah, diduga oknum alumni ini menggaet siswa peserta UN untuk menjadi koordinator. Ada siswa jadi koordinator sekolah, jurusan, dan kelas. Setelah itu koordinator para siswa menyetor uang kepada koordinator wilayah. Temuan kami, caranya seperti itu semua di beberapa sekolah. Tapi kami menduga di seluruh SMA sama juga,” tuturnya.
Iwan enggan membeberkan sekolah dimaksud lantaran pihaknya masih berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Jumlah SMA negeri dan swasta di Bandung ada 140. SMK negeri dan swasta jumlahnya 75. Rata-rata tiap sekolah ada 400 siswa. “Sindikat penipu modus jual sejenis kunci jawaban UN itu dikabarkan menargetkan 20 juta rupiah per sekolah,” ucapnya.
Pihak Polrestabes Bandung, kata Iwan, harus segera bergerak menyelidiki dan mengungkapnya. “Jelaslah penipuan. Iming-imingnya menjual sejenis kunci jawaban. Orang diduga bersindikat itu sudah mengambil uang siswa. Padahal belum tentu sejenis kunci jawaban UN itu akurat. Itu ‘kan sepekulasi. Jadi, hal tersebut perbuatan melawan hukum. Harus ada tindakan polisi. Siswa-siswa ini menjadi korban,” tegasnya.
Iwan pun menyebutkan Rabu pagi tadi, salah satu SMA negeri di wilayah Bandung Timur ‘menangkap’ salah satu pria dari pihak luar sekolah yang melakukan praktik tersebut. Tetapi, lanjut Iwan, oknum itu ‘dilepas’ pihak sekolah lantaran mengembalikan uang siswa sebesar Rp 9 juta.
“FAGI mengingatkan, para siswa jangan percaya dengan iming-iming adanya pihak yang menjual sejenis kunci jawaban. Adanya modus seperti itu, justru merusak atau membuyarkan konsentarsi peserta UN. Diimbau siswa dan pihak sekolah pro aktif memantau. Serta segera melaporkan jika menemukan orang yang mengaku menjual sejenis kunci jawaban,” tutup Iwan.
Sementara itu, siswi berinisial A (17), menegaskan memang ada pihak yang menjual sejenis kunci jawaban UN 2013. A yang dikonfirmasi via telepon, membeli seharga Rp 70 ribu dari orang yang mengaku alumni di sekolahnya. “Sudah nyicil dua kali atau sebesar 40 ribu rupiah. Sisanya nanti mau dilunasin empat hari sebelum hari pertama UN,” kata A yang bersekolah di salah satu SMA negeri di Bandung Timur.
Apa percaya sejenis kunci jawaban itu bocor? “Kalau tahun lalu, adanya sejenis jawaban itu akurat. Itu pengalaman kakak kelas saya yang dulu,” ungkapnya.